JAKARTA - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menyarankan agar penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran sebaiknya harus ada pengkategorian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin.
Rudi mengatakan, saat ini ada 1.600 SPBU di seluruh Indonesia, sehingga perlu ada pengkategorian berdasarkan lokasi SPBU. Pengkategorian tersebut akan memperioritaskan jenis BBM sesuai tingkat ekonomi masyarakat sekitar SPBU.
"Di tempat-tempat rumah mewah, di tempat yang sekelilingnya adalah orang yang cukup disitu ada SPBU yang jelas pertamaxnya ada, ditutup saja sekalian penjualan premiumnya," kata Rudi, di Hotel Bidakara, Selasa (27/11/2012) malam.
Rudi menambahkan, oleh sebab itu sebaiknya Badan Pengatur kegiatan Hilir Minyak dan Gas bumi (BPH Migas) dan Pertamina sebagai lembaga yang mengatur dan melaksanakan penyaluran BBM melakukan pengkategorian pada 1.600 SPBU yang berada di seluruh Indonesia.
"Mana saja yang bisa dilakukan dengan versi A, dengan versi B, mana versi C. A misalnya full tidak ada premium, B ada premium tapi dikasih jam, yang C yang premiumnya tidak boleh dihilangkan seperti di pelosok dan pinggiran, jadi harus dipilah," Jelas Rudi.
Sumber : www.emliindonesia.com
