Kamis, 20 Desember 2012

Wamen ESDM: Energi Terbarukan Seharusnya Jadi Tulang Punggung

energi, energi alternatif, energy, event, gas, hukum indonesia, hukum pertambanganemliindonesia.com - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menyatakan seharusnya energi fosil saat ini menjadi energi alternatif, serta energi baru terbarukan menjadi energi inti.




Rudi menyatakan, di sekeliling manusia banyak energi yang mudah diperoleh. Namun, pemanfaatannya belum maksimal, bahkan cenderung dianggap tidak penting.




"Matahari yang datang ke rumah kita, tanpa botol besi dibiarkan saja," kata Rudi, saat acara Penganugerahan Efisiensi Energi Nasional, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Kamis (20/12/2012).




Rudi menambahkan, saat ini energi berbahan dasar fosil masih diprioritaskan penggunaanya yaitu mencapai 95 persen. Sisanya, baru lah menggunakan energi baru terbarukan (EBT).




Tetapi, tidak demikian menurut Rudi. Kebalikannya, seharusnya EBT yang relatif mudah didapat, menjadi tulang punggung pengisi kebutuhan energi. Kemudian energi fosil menjadi energi alternatif, karena bisa ditunda penggunaannya.




"Tapi apabila gas dan minyak bisa digunakan generasi nanti, tapi EBT seharusnya jadi tulang punggung, dan energi fosil jadi alternatif," tutup Rudi.


Sumber : www.emliindonesia.com

Rabu, 19 Desember 2012

Pertamina akan Kembangkan Wasted Energi & Coal Ethanol

coal news, distance learning, e learning, energi, energi alternatif, energy, eventemliindonesia.com - PT Pertamina (Persero) berencana untuk membangun beberapa proyek energi alternatif pada 2013. Salah satunya mengembangkan wasted energi dan coal ethanol.




"Selain geotermal, kita juga mengembangkan wasted energy di Bantargebang. Itu akan dikembangkan teknologinya baru dapat listriknya, jadi listriknya akan pergi ke PLN atau industri lagi," ujar SVP Corporate Investment and Business Development Pertamina Gus Rizal, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (19/12/2012).




Rizal menambahkan, Pertamina tengah mengembangkan solar cell, salah satunya dengan menggandeng LEN untuk membangun solar cell. "Kita ingin di 2013 sudah mulai proses FID-nya, jadi mungkin 2014 lah, karena sekarang proses FID-nya dulu, pricing-nya dan lain-lain," ujar Rizal.




Menurutnya, energi alternatif ini selain skalanya kecil, juga membutuhkan teknologi baru jadi tidak kompetitif secara harga. Selain itu, Pertamina akan mengembangkan, coal ethanol yang dimungkinkan di Sumatera Selatan dan daerah Kalimantan.




"(Untuk nilai investasi) kalau 60 megawatt (mw) sekira USD50 juta, tapi tergantung butuhnya PLN berapa, AP berapa, Jasa Marga berapa. Size itu akan menentukan capex-nya berapa, jadi kalau 60 mw itu sekira USD38 juta-USD50 juta," tukas dia.


Sumber : www.emliindonesia.com




Technorati : ,

Del.icio.us : ,

Zooomr : ,

Flickr : ,

Selasa, 18 Desember 2012

Renegosiasi Kontrak Freeport & Newmont Terbentur Hal Berikut

artikel pertambangan, berita hari ini, berita harian, berita indonesia, berita online, berita terkiniemliindonesia.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak yakin renegosiasi kontrak karya (KK) pada perusahaan pertambangan dapat selesai pada tahun ini.




Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Thamrin Shite mengatakan, ada beberapa poin yang belum disepakati oleh Perusahaan pertambangan seperti PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara.




"Susah ya untuk memberikan kepastian, banyak pihak soalnya, tim-nya ada tim Kemenko," kata Thamrin, dalam Penyerahan DIPA 2013, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (17/12/2012).




Dia menyebutkan, poin-poin renegosiasi kontrak yang sulit dilakukan adalah luas wilayah, sehingga menjadi faktor yang menghambat renegosiasi. "Banyak faktor, ini yang semua dinegosiasikan strategis, luas wilayah, UU kan 25.000 ha," jelas Thamrin.




Thamrin menambahkan, selain luas wilayah yang menjadi penghambat adalah kewajiban pembangunan pengelolahan mineral (smelter) karena pengelolahan minerba tersebut dinilai tidak ekonomis.




"Kalau Newmont sama juga, di samping itu luas wilayah. Kalau dibandingkan Vale Indonesia, itu luas wilayah, jadi tergantung, luas wilayah dan pemurnian. Vale tinggal luas wilayah," ungkap Thamrin.


Sumber : www.emliindonesia.com




Technorati : ,

Del.icio.us : ,

Zooomr : ,

Flickr : ,

Minggu, 16 Desember 2012

U.K. Green Energy Plans Boost Power Bills 54% by 2020

coal news, distance learning, e learning, energi, energi alternatif, energy, eventemliindonesia.com - The U.K. government's effort to expand renewable energy generation will boost household electricity bills by 54 percent by 2020, according to a study by Bloomberg New Energy Finance.




The green energy program will account for about 40 percent of the increase with 28 percent more due to gains in wholesale power prices as the country shifts away from aging coal-fired generation, the London-based researcher said today. Grid upgrades account for most of the rest of the increase.



Prime Minister David Cameron's government has trimmed subsidies for solar and wind power after a surge in installations. He's concerned utilities such as SSE Plc (SSE) and Centrica Plc (CNA) have lifted energy costs for consumers, threatening to curtail a sluggish economic recovery.




"The U.K. is transforming its mix of generation, pushing renewables close to 30 percent by 2020, largely at the expense of coal, and with a greater dependence on rising gas prices," Michael Lawn, head of power research at BNEF, said in the statement. "The only way households and businesses can mitigate the impact of higher electricity bills will be by improving energy efficiency."




The average electric bill will top 699 pounds ($1,125) a year in 2020 compared with 454 pounds now, BNEF said in the statement. Electricity bills have risen more than 70 percent since 2005, mostly because of increases in the cost of natural gas and coal.




The government on Nov. 29 published plans to overhaul the power market as it aims for 15 percent of its energy to come from renewable sources by 2020. Its changes would spur investment in low-carbon power plants. It will support the building of gas-fired stations and the exploration of shale gas resources. Shale gas is unlikely to drive a large fall in gas prices in the U.K. to 2020, BNEF said.




Low-carbon policies currently account for less than 10 percent of a typical household electricity bill. By 2020 this will be 21 percent, said Fraser Johnston, a power analyst at BNEF.


Source : www.emliindonesia.com

Senin, 10 Desember 2012

Tugas BPH Migas Bukan Awasi Penyaluran BBM Subsidi Di SPBU

WWW.EMLIINDONESIA.COM - Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng, menegaskan tugas pelaksanaan pengawasan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), seharusnya bukan tugas BPH Migas.




Tetapi, lanjut Andy, badan usaha penyaluranlah yang memiliki tugas melakukan pengawasan. Sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) pelaku usaha di SPBU. Mengingat, BPH Migas tidak mengatur SOP masing-masing badan usaha di setiap SPBU.




Andy menjelaskan, dalam undang-undang disebutkan kalau tugas dan peran BPH Migas adalah melakukan pengawasan kegiatan bisnis badan usaha yang mengantongi izin penyaluran BBM subsidi.




Karena itu, seharusnya lembaga yang dipimpinnya tidak memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan penyaluran BBM subsidi di SPBU.




"Di seluruh dunia, pengawasan penyaluran BBM subsidi di SPBU dilakukan oleh badan usaha itu sendiri. Terlebih kalau pelaku usaha yang bisnis disektor ini adalah perusahaan terbuka. Sehingga, mereka memiliki kesadaran dan kewajiban untuk mengawasi setiap lini bisnisnya," cetus Andy Noorsaman.




Ini karena menyangkut soal kredibilitas pelaku usaha dalam menjalankan unit bisnisnya. Sehingga, lanjut Andy, kalau pelaku usaha tersebut memiliki kinerja yang bagus maka perusahaan akan mendapatkan reputasi positif.




Sementara, lanjut Andy, pihaknya hanya berperan lebih kepada pengaturan, misalnya mengatur soal penerapan penggunaan Informasi Teknologi (IT) di SPBU, serta tanda pengenal kepada pelanggan SPBU agar dapat membedakan mana pelanggan yang pantas menerima BBM subsidi atau tidak.




Selain itu, Andy mengaku kalau sejauh ini pihaknya, sudah menerbitkan berbagai peraturan lainnya untuk mengawasi penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran kepada pelaku usaha.




Juga termasuk melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisan guna meminimalisir terjadinya potensi penyelewengan penyaluran BBM subsidi.




"Kita sudah membuat aturan, tinggal bagaimana pelaku usaha menjalankan peraturan yang kami buat tersebut," kata Andy.




Lebih lanjut Andy mengaku, kalau tahun 2013 mendatang, pihaknya telah memberikan izin penyaluran BBM subsidi kepada dua badan usaha milik swasta yakni PT Surya Parna Niaga dan PT AKR Coorporindo Tbk, selain PT Pertamina (Persero).


Sumber : www.emliindonesia.com




Technorati : , , , ,

Del.icio.us : , , , ,

Zooomr : , , , ,

Flickr : , , , ,